FUNGSI PERINGATAN DINI DAN KESIAPAN MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RESIKO BENCANA TSUNAMI DI INDONESIA: STUDI KASUS DI KOTA PADANG

Herryal Z. Anwar

Abstract


ABSTRAK Gempabumi (Mw = 9.3) yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 yang lalu, dengan sumber ± 160 km dari pantai barat Provinsi NAD, telah memicu mega-tsunami yang dahsyat. Gelombang tsunami tersebut tidak hanya menyapu wilayah Provinsi NAD akan tetapi juga pantai-pantai di negara-negara seputar lautan Hindia. Tidak adanya kesiapan masyarakat serta belum adanya peringatan dan tidak dipahaminya tanda-tanda alam yang menyebabkan gelombang tsunami telah menyebabkan banyaknya jatuh korban pada saat bencana tahun 2004 yang lalu. Sistem peringatan dini bahaya tsunami dapat didasarkan kepada tanda-tanda alam yang mendahuluinya atau yang secara resmi disampaikan kepada masyarakat berdasarkan sistem yang dirancang secara khusus dengan menggunakan teknologi modern, yang penggunaannya di Indonesia telah diresmikan sejak tahun 2008 yang lalu. Sejumlah sirine untuk mendukung peringatan dini tersebut telah pula terpasang disejumlah tempat di wilayah rawan tsunami di Indonesia, diantaranya di Kota Padang. Namun demikian, efektivitas suatu sistem peringatan dini tsunami, sangat ditentukan oleh kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi ancaman bahaya tsunami. Kajian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu analisis kesiapan masyarakat yang terpapar oleh bahaya tsunami di Kota Padang, dalam merespon dan memahami peringatan dini bahaya tsunami. Kajian dilakukan dengan metoda kuesioner untuk menganalisis fungsi peringatan dini dan kesiapan masyarakat di Kota Padang terhadap ancaman bahaya tsunami. Sedangkan pertanyaan-pertanyaan terkait dalam kuesioner digolongkan dalam unsur-unsur kewaspadaan, perencanaan evakuasi dan unsur pendukung kesiapan.

Keywords


sistem peringatan dini, respon, kewaspadaan, kesiapan, evakuasi.

Full Text:

PDF

References


Anwar, H., 2011. Guideline for Tsunami Risk Assessment in Indonesia, Scientific Proposal for Practitioner and End Users, Indonesian – German Working Group on Tsunami Risk Assessment.

Bock, Y., 2003. Crustal Motion in Indonesia from Global Positioning System measurements. Journal of Geophysical Research, Vol. 108, No. B8, 2367, doi:10.1029/2001JB000234, 2003.

FEMA, 2008., Guideline for Structure of Vertical Evacuation from Tsunamis.FEMA P 646/June 2008.US Department of Homeland Security and NOAA.

Harjadi. P.J.P., 2008. Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) : Concept and Implementation. International Workshop on Post Tsunami Soil Management, 1-2 July 2008, Bogor, Indonesia.

Kawata., 2005. Comprehensive analysis of the damage and its impact on coastal zones by the 2004 Indian Ocean tsunami disaster. Disaster Prevention Research Institute. http://www.tsunami. civil.tohoku.ac.jp/sumatra2004/report.html

Latief, H., 2001. Research on Tsunami Risk and Its Reduction in Indonesia : Present and Future, ITB. http://www.eqtap.edm. bosai.go.jp/publication/EqTAP.../ presentation_2_8.pdf.

Latief, H., 2006. Pemodelan & Pemetaan Rendaman Tsunami serta Kajian Resiko Bencana Tsunami di Kota Padang, Laporan Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK 2006, Informasi / Peringatan dini kepada masyarakat Rawan bencana Sub- kegiatan No. 155i/IPK.1/OT/2006: 4977.0582, Pusat Penelitian Geoteknologi-LIPI.

McAdoo, B., 2006. Smong: How an Oral History Saved Thousands on Indonesia’s Simeulue Island during the December 2004 and March2005 Tsunamis, Earthquake Spectra, Volume 22, No. S3, pages S661–S669, June 2006; © 2006, Earthquake Engineering Research Institute.

McClosky., 2010. The September 2009 Padang earthquake, Correspondence Nature Geoscience.http://www.nature.com/naturegeoscience.

Natawijaya, D.H., 2006. Penelitian Potensi Tsunami di Padang, Sumatra Barat. Laporan Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK 2006, Informasi/Peringatan dini kepada masyarakat Rawan bencana Sub- kegiatan No. 155i/IPK.1/OT/2006: 4977.0582, Pusat Penelitian Geoteknologi-LIPI.

Natawijaya, D.H., 2009. Studi Gempabumi dan Tsunami di Sumatra: Analisis gerakan G30S (Gempabumi 30 September) di Padang dan potensi gempabumi di Megathrust di Mentawai di masa mendatang. Laporan Penelitian Program Pengendalian Lingkungan Hidup Sub-Program Gejala Alam Tsunami dalam rangka Pembekalan Pengetahuan bagi Masyarakat: Informasi/ Peringatan Dini Kepada Masyarakat Rawan Bencana Sub-kegiatan No. 863/IPK/OT2009 : 6864-0582. Pusat Penelitian Geoteknologi-LIPI.

Ratag., 2007. Present Status of the Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS).ftp://192.91.247.121/.../dra/.../1-Ratag_TsunamiWMO2-6April2007.pdf

Satake, Kenji., 1991. Inverse and Forward Modeling of the 1993 Hokkaido Tsunami. Perspective on Tsunami Hazard Reduction, Hebenstreit, G. (ed.). Kluwer Academic Publisher, Netherlands.

Satake, Kenji., 2005. Variability among Tsunami Source in the 17th-21st centuries along Southern Kuril Trench.Tsunami : cases Studises and Recent Developments, Satake, K. (ed), Springer, Netherlands.

Tim Revisi Peta Kegempabumian Indonesia., 2010. Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Kegempabumian Indonesia. http://www.aifdr.org/products/MakalahRevisi Peta Gempabumi Indonesia-PUJuli2010.pdf.

UN-ISDR., 2006. Developing Early Warning System : A Checklist. EWC III Third Internal Conference on Early Warning, 27-29 March 2006, Bonn, Germany.

Widjokongko., 2011. Studi baru ungkap waktu tempuh tsunami.

http://sains.kompas.com/read/2011/01/31/18060329/




DOI: http://dx.doi.org/10.14203/risetgeotam2011.v21.48

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2011 Herryal Z. Anwar

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright of Riset Geologi dan Pertambangan (e-ISSN 2354-6638 p-ISSN 0125-9849). Powered by OJS

 

Indexed by:

        

 

Plagiarism checker: