ALTERASI DAN MINERALISASI DI KAWASAN KARS GOMBONG SELATAN, KABUPATEN KEBUMEN

Chusni Ansori, Eko Puswanto

Abstract


Kawasan kars Gombong Selatan merupakan wilayah dengan kondisi geologi menarik. Berdasarkan pengamatan lapangan terdapat sembilan jenis bahan tambang berupa mangan, emas, serpih bitumen, bentonit, kaolin, trass, fosfat, batugamping dan andesit yang tersebar dalam Formasi Gabon dan Kalipucang. Penelitian ini menitik beratkan pada mineralisasi emas untuk mengetahui model mineralisasinya dengan kegiatan lapangan dan laboratorium berupa analisis mineragrafi, XRD (X-Ray Difraction) dan Inklusi Fluida. Berdasarkan pengamatan lapangan, alterasi di Kecamatan Ayah dan Buayan ditunjukkan oleh urat kuarsa-kalsit, silisifikasi, propilitisasi dan mineral sulfida berukuran halus, seperti pirit, kalkopirit, dan sphalerit. Alterasi dan mineralisasi di S. Lodeng, Jladri lebih intensif jika dibandingkan di Desa Argopeni. Analisis XRD dan mineragrafi di Jladri menemukan asosiasi mineral kuarsa, jarosite, halloysite, nakrit, klinoklore, gipsum, albit, pirit dan kalkopirit. Sedangkan di Argopeni dijumpai asosiasi mineral kuarsa, albit, halloysite, gipsum, monmorillonit, kaolinit, nakrit dan saponit. Analisis inklusi fluida pada dua lokasi mendapatkan fluida monofase kaya air yang mengindikasikan terbentuk pada suhu sangat rendah. Secara umum mineralisasi terjadi pada posisi dangkal dengan suhu sekitar 100oC, pH rendah mendekati asam karena pengaruh air meteorik. Sistem alterasi dan mineralisasi yang berkembang di daerah ini adalah epithermal sulfidasi rendah, berada pada posisi dangkal dekat dengan permukaan bumi yaitu termasuk superzona kalsedonik terletak di sekitar batas transisi muka air tanah, namun di atas zona boiling.


Keywords


Gombong Selatan, Emas, Alterasi, Mineralisasi

Full Text:

PDF

References


Ansori, C., Puswanto, E., 2011. Mining Profile at South Gombong Karst Area, Kebumen. Proceeding Asian Trans-Diciplinary Karst Conference. Karst Research Group – UGM, Yogyakarta.

Asikin, S., Harsolumakso, A.H., Busono, H., Gafoer, S., 1992. Peta Geologi Lembar Banyumas. P3G Bandung.

Bemmelen, R.W., 1949. Geology of Indonesia. vol. IA, Martinus Nijhoff, the Hague, pp. 637-647.

Buchanan, L.J., 1981. Precious metal deposits associated with volcanic environments in the Southwest Arizona. Geological Society Digest, 14, p.237-262.

Corbett, G. J, Leach, T. M, 1996. Southwest Pacific Rim Gold Copper Systems, Structure, Alteration and Mineralization, Manual for an Exploration Workshop, Jakarta.

Hedenquist J. W., White N. C., 199. Ephitermal Gold Deposit : Style, Characteristics and Implication. Society of Economic Geologists, Newsleter no 23, p.1, 9 – 13.

Morrison G., Guoyi D., Jaireth S., 1990. Textural Zoning In Epithermal Quartz Vein. Klondike Exploration Services, Quinsland.

Morrison K; 1997. Important Hydrothermal Minerals and Their Significance, Geothermal and mineral Service Division, 7 th ed, New Zealand.

Sumantri, T.A.F., Hartono, T., Sastra, N., 1998. Studi Pendahuluan Mineralisasi Hidrotermal Di Daerah Gombong Selatan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Laporan Teknis Penelitian, Puslit Geoteknologi – LIPI, Bandung.

Stoffregen, R.E., 2006. Allunite-Jarosite Crystalography, Thermodynamic and Geochronology. The Mineralogical Society of America.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.