GENESA ZEOLIT BERDASARKAN KANDUNGAN MINERALOGINYA DAERAH PADAHERANG DAN KALIPUCANG, CIAMIS, JAWA BARAT

Abstract

Indonesia disusun oleh gunungapi yang dapat menghasilkan batuan gunungapi yang berpotensi untuk terbentuknya zeolit. Oleh karena itu tulisan ini akan membahas tentang bagaimana terjadinya zeolit alam berdasarkan identifikasi sifat fisik dan mineralogi di lapangan dan
laboratorium, khususnya untuk daerah Padaherang dan Kalipucang, Ciamis, Jawa Barat. Dalam identifikasi zeolit tersebut dilakukan penelitian di lapangan secara geologi dan laboratorium dengan metoda petrografi, X-Ray Diffraction (XRD), dan kimia. Pengamatan di lapangan menunjukkan zeolit diendapkan di bawah lapisan batupasir dan batugamping. Zeolit tersebut diduga termasuk di dalam satuan batuan volkanik Formasi Jampang, dicirikan dengan warna hijau keputih-putihan, ukuran butirnya setara pasir sangat kasar hingga pasir sangat halus, berlapis (10 – 50) cm, penyebaran luas. Sedangkan batupasir dan batugamping yang menutupi zeolit tersebut, diduga sebagai anggota Formasi Halang. Analisis petrografi dan XRD menunjukkan bahwa zeolit yang teridentifikasi di daerah Padaherang dan Kalipucang adalah jenis mordenit, dan mineral lain yang didapatkan diantaranya gelas volkanik, felspar, kuarsa, kadang-kadang mika, serisit, epidot dan mineral lempung hasil ubahan yang jumlahnya sangat sedikit. Analisis kimia menunjukkan adanya kandungan SiO2 (61,21-64,87)%, nilai Loss Of Ignition (LOI) ( 7,11 - 15,38%). Gabungan data lapangan dan laboratorium tersebut di atas dapat diinterpretasikan bahwa batuan asal zeolit adalah dasit (tufa dasitik). Dasit tersebut karena ditumpangi (dibebani) oleh batupasir dan batugamping diatasnya dapat menyebabkan kenaikan tekanan dan temperatur pada tufa, sehingga batuan menjadi kompak dan gelas volkanik yang ada didalamnya mengalami
devitrifikasi menjadi zeolit. Proses terjadinya zeolit ini dapat disebut diagenesa.