EVALUASI KESUBURAN TANAH PADA LAHAN REVEGETASI PASKA PENAMBANGAN BATUGAMPING : Kasus di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

Rhazista Noviardi, Achmad Subardja, Nyoman Sumawijaya

Abstract


Masalah utama yang timbul akibat kegiatan penambangan adalah terjadinya perubahan kondisi lingkungan berupa sifat fisik dan kimia tanah, kualitas airtanah dan air permukaan (kondisi hidrologi) serta topografi lahan. Untuk meminimalkan dampak lingkungan paska tambang, perusahaan diwajibkan untuk melakukan upaya reklamasi,yang bertujuan melakukan rehabilitasi lingkungan. Kendala utama dalam melakukan kegiatan revegetasi pada lahan-lahan terbuka pasca penambangan adalah kondisi lahan yang marginal. Tanah yang memadat, minimnya kandungan unsur hara, potensi keracunan mineral, miskinnya bahan organik, status KTK
(Kapasitas Tukar Kation) yang rendah, dan minimnya populasi serta aktivitas mikroba tanah potensial, merupakan faktor-faktor penyebab buruknya pertumbuhan tanaman dan rendahnya tingkat keberhasilan revegetasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kesuburan tanah di
area penambangan batugamping dengan mengamati dan menganalisa kondisi tanah asli sebelum tambang (hutan)serta tanah paska penambangan (revegetasi) mulai dari yang dilakukan tahun 1986 (13 tahun) sampai yang baru dilakukan tahun 2008 (1 tahun).Parameter kesuburan tanah yang dianalisa meliputi kandungan C, N, P, K yang merupakan unsur hara makro primer serta Ca, Mg, Na, kapasitas tukar kation (KTK), Kejenuhan Basa (KB), pH dan tekstur tanah. Hasil analisa terhadap kesuburan tanah menunjukkan tanah-tanah di area penambangan memiliki tekstur liat, pH yang alkalis (basa) dengan konsentrasi unsur hara bervariasi dari rendah sampai tinggi. Tahun/ umur reklamasi atau revegetasi tidak menunjukkan hubungan terhadap kesuburan tanah. Hal ini disebabkan perlakuan pemupukan yang diberikan terhadap masing-masing tanah bervariasi, tercampurnya topsoil dengan lapisan tanah lainnya serta terjadinya pencucian (leaching). Faktor penentu keberhasilan pemupukan meliputi frekuensi, dosis pupuk, cara aplikasi dan jenis pupuk.

Keywords


batugamping, paska tambang, reklamasi, revegetasi, kesuburan tanah, pupuk

Full Text:

PDF

References


Condon, W.H, et al (1996), Peta Geologi Lembar Banjarnegara dan Pekalongan, Jawa, skala 1 : 100.000 Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Davis, J.C. (1986), Statistics and Data Analysis in Geology, 2nd edition, John Willey and Sons. Inc, New Yorks.

Howard, A.D., and Remson, I. (1978), Geology in Environmental Planning. Mc Graw – Hill, San Fransisco.

Suganda, AH. (1988), Pertimbangan Aspek Fisik Dasar dalam Perencanaan Kota, Thesis S-2, F. Pasca Sarjana, ITB (tidak dipublikasikan).

Suhartono, F. (1996), Pemintakatan Lingkungan Berdasarkan Kondisi Fisik Daerah Vulkanik Merapi Kabupaten dati II Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Tesis S2, PPS UGM Yogyakarta, (tidak dipublikasikan).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.