GENESA CEBAKAN MANGAN KARANGNUNGGAL TASIKMALAYA: PENDEKATAN SECARA PETROGRAFI DAN MINERAGRAFI
Abstract
Endapan bijih mangan di daerah Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat telah ditambang sejak zaman penjajahan Belanda, kemudian terhenti dan dilanjutkan semasa pendudukan Jepang. Sekarang digiatkan lagi oleh swasta, ditambang dengan cara gali pilih karena sifat endapannya yang menyebar secara acak tidak merata. Secara genesa terdapat tiga proses pengendapan mangan di daerah ini, yaitu: pertama pengendapan nodul nodul mangan pada batugamping di bawah permukaan laut, kemudian fasa berikutnya diterobos oleh fluida hidrotermal yang mengubah fosil pada lapisan batugamping menjadi kuarsa dan mengubah
sisipan halus tuf menjadi bentonit dan zeolit serta menghasilkan mineralisasi mangan pirolusit dan psilomelan. Akhirnya semua sekuen tersebut mengalami proses pelapukan atmosferik yang memicu terjadinya pengkayaan sekunder membentuk endapan mangan oksisol.
sisipan halus tuf menjadi bentonit dan zeolit serta menghasilkan mineralisasi mangan pirolusit dan psilomelan. Akhirnya semua sekuen tersebut mengalami proses pelapukan atmosferik yang memicu terjadinya pengkayaan sekunder membentuk endapan mangan oksisol.
Keywords
deposit mangan oksisol, Tasikmalaya, hidrotermal, pengkayaan sekunder
Full Text:
PDFReferences
Pulunggono A., Martodjojo S, 1994, Perubahan Tektonik Paleogen-Neogen Merupakan Peristiwa Tektonik Terpenting di Jawa, Proc. Geologi dan Geoteknik Pulau Jawa, Yogyakarta, h 37-49.
Supriyatna S., L.Sarmili, D.Sudana and A.Koswara, 1992, Peta Geologi Lembar Karangnunggal Jawa, skala 1 : 100.000, P3G- DPE Bandung.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.