KAJIAN SISTEM EVAKUASI VERTIKAL SECARA DETAIL DI KOTA PADANG SEBAGAI ALTERNATIF PENGURANGAN KERENTANAN DAN RESIKO BAHAYA TSUNAMI

Yunarto -, Herryal Z Anwar, Sunarya Wibawa, M Ruslan, Adi Wahyudin

Abstract


Penelitian sistem evakuasi vertikal terhadap bahaya tsunami yang dilakukan di kota Padang ditujukan untuk mengurangi kerentanan (vulnerability) masyarakat terhadap bahaya tsunami dan sebagai alternatif dari sistem evakuasi horizontal yang telah diterapkan selama ini. Lokasi
evakuasi horizontal yang telah ditetapkan mengakibatkan waktu tempuh masyarakat lebih dari satu (1) jam untuk penduduk yang berada di titik terjauh di Kota Padang sedangkan waktu perkiraan gelombang tsunami tiba di pantai (estimate time arrival - ETA) diperkirakan kurang dari 30 menit setelah terjadinya gempa. Proses persiapan evakuasi masyarakat sejak peringatan dini diumumkan melalui sirine BMKG (institiusi yang berwenang mengeluarkan keputusan peringatan dini tsunami), setelah gempa kuat yang memicu gelombang tsunami, hingga masyarakat mulai melakukan evakuasi diperkirakan memerlukan waaktu sekitar 20 menit. Dengan demikian waktu yang tersisa untuk mencapai lokasi evakuasi berarti < 30 - 20 menit = < 10 menit. Sebavai konsekuensinya, bangunan evakuasi vertikal yang dapat dicapai dalam waktu kurang dari 10 menit menjadi plilihan utama bagi masyarakat yang tinggal atau beraktivitas disekitarnya untuk menyelamatkan jiwanya. Dalam kajian ini telah terseleksi sekitar 90 unit bangunan diatas 2 tingkat yang dapat digunakan sebagai selter evakuasi vertikal, namun demikian jumlah ini berkurang sekitar 40 % akibat gempa 30 September 2009 yang lalu di Padang. Bangunan yang tersisa diperkirakan masih dapat dimanfaatkan sebagai selter bangunan evakuasi vertikal, akan tetapi direkomendasikan kepada Pemerintah daerah agar melalukan evaluasi yang lebih mendalam terhadap stabilitas struktur bangunan-bangunan tersebut. Selain itu direkomendasikan pula kepada Pemerintah daerah agar dapat membangun lokasi-lokasi bangunan khusus evakuasi vertical di lokasi yang tidak tercakup oleh bangunan-bangunan yang sudah ada.

Keywords


horizontal evakuasi, vertical evakuasi, waktu perkiraan tsunami datang, waktu evakuasi

Full Text:

PDF

References


Abe, K.(2005), Revised Mt and run-up estimate for the Indian Ocean Tsunami, A quick report contributed to the tsunami-Japan, Tsunami bulletin board in Japan, January 27th 2005.

Anwar, H.Z., et.al., (2008) Laporan Penelitian Kajian Kerentan dan Resiko Bencana Tsunami, Pusat Penelitian Oseaonografi-LIPI.

Bappeda, (2005) Kota Padang Dalam Angka tahun 2005, Bappeda Kota Padang.

Budiardjo (2006), Evacuation Shelter Building Planning for Tsunami-prone Area: a Cse Study of Meulaboh City, Indonesia, A Master Thesis, International Institute for Geo-information

Sciend and Earth Observation Enschede, The Nederland, ITC.

DLR (2008). Vulnerability Assessment and Risk Modelling at Priority Area in Indonesia, GITEWS.

Grilli, S.T., et.al, (2007) Source Constraints and Model Simulation of the December 26, 2004, Indian Ocean Tsunami, Journal of Waterway, Port, Coastal and Ocean Engineering ©

ASCE/ November 2007.

Kawata, T., et al. (2005) . Comprehensive Analysis of the Damage and Its Impact on Coastal Zones by the 2004 Indian Ocean Tsunami Disaster. Disaster Prevention Research Institute, _http://www.tsunami.civil.tohoku.ac.jp/sumatra2004/report.html_.

Miletti, D. dan Sorensen, J.H., (1990) Communication of Public Energency : A Social Science Perspective and State-of-the-art Assessment, Prepared for Federal Emergency Management Washington DC, US Departement of Energy.

Sugimoto, et.al., ((2003) A Human Damage Prediction Method for Tsunami Disaster Incorporating Evacuation Activities. Natural Hazard, 29:585-600.

USGS, (2004), http//www.earthquake.usgs.gov/


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.