PENERAPAN PENGOLAHAN DI TEMPAT (IN-GROUND TREATMENT) AIRTANAH TERCEMAR LOGAM BESI DAN MANGAN DI KOTA CIMAHI, JAWA BARAT

Nyoman Sumawijaya, Dadan Suherman

Abstract


Ion besi dan mangan dalam airtanah akan stabil pada kondisi anaerobik, sementara pada kondisi aerobik (oksidasi) ion besi dan mangan akan teroksidai menjadi besihidroksida 4Fe(OH)3/FeO(OH) dan MnO2 yang akan mengendap. Dengan menggunakan prinsip ini ujicoba pengolahan ditempat (in-ground treatment) dilakukan di kawasan pemukiman Nusahijau, Cimahi. Penelitian diawali dengan pendataan kondisi kimiawi airtanah dan potensi
air hujan cucuran atap dan kandungan oksigen air hujan. Pada lokasi terpilih dilakukan pengimbuhan air hujan cucuran atap kedalam airtanah melalui sumur imbuhan. Setiap 2 minggu dilakukan pengambilan conto airtanah dari sumur produksi penduduk dan analisa kandungan ion besi dan mangannya. Sebelum percobaan pengimbuhan kandungan ion Fe dan Mn pada airtanah di lokasi penelitian masing-masing berkisar antara 0,097 mg/lt s/d 2,87 mg/lt dan 0,06 mg/lt s/d 2,31 mg/lt. Setelah percobaan pengimbuhan selama 2 bulan, kandungan ion Fe dan Mn masingmasing 0,021 mg/lt s/d 0,35 mg/lt untuk Fe dan 0,02 mg/lt s/d 2,19 mg/lt untuk Mn. Dari 2 bulan percobaan in-ground treatment belum terjadi penurunan kadar besi dan mangan secara signifikan. Hal ini diduga karena belum cukup jumlah air hujan yang diimbuhkan (waktu percobaan terlalu singkat).

Keywords


pencemaran, airtanah, pengolahan ditempat, besi, mangan

Full Text:

PDF

References


__________ Standar Nasional Indonesia 03-2453-2002, Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan Pekarangan, Badan Standar Nasional.

__________ The feasibility of in-situ groundwater remediation as robust low-cost water treatment option, Feb 2004, Report No.1325/1/04, http://www.lenntech.com/homenl.htm

__________ 2002, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII /2002, tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.

Edison D F, 1985, In-Ground Removal of Iron and Manganese from Well Water, Official Proceeding, The International Water Conference, 46th Annual Meeting, Pensilvania, USA; pp 518-524.

Hem, J.D., 1989, Study and Interpretation of the Chemical Characteristics of Natural Water, 3rd Ed, US GS Water-Spply Paper 2254.

Hendrayana, 2002, Penurunan Muka Airtanah sebagai Dampak eksploitasi airtanah, www.heruhendrayana.staff.ugm.ac,id.

Kemper K. dkk, 2006, Economic Instrument for Groundwater Management: using incentives to improve sustainability, Briefing Note Seies No 7, The World Bank global water

partnership program (http://siteresources.worldbank.org/ EXTWAT/Resources/4602122-1210186362590/GWM_Biefing_7.pdf.

Suryana, U, 2006, Pemantauan Kondisi Lingkungan Airtanah Di Bandung, Provinsi Jawa Barat, Direktorat Jendral Mineral, Batubara dan Panas Bumi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Laporan No. : 27/Lap/DPA/2006, Jakarta.

Taufik, A. 2003, Pemantauan Kualitas dan Kuantitas Airtanah Cekungan Airtanah BandungSoreang, Jawa Barat, Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertamabangan, Laporan No. 18/LAP/PIPA/2003, Bandung.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.