KAJIAN RESIKO BENCANA ALAM DI TANGGAMUS, PROPINSI LAMPUNG

Herryal Z Anwar, M Ruslan, Comaluddin -, Yugo Kumoro, Mizan Bustanul Fuadi

Abstract


Bencana alam banyak terjadi di wilayah NKRI dan mengakibatkan kerugian-kerugian baik jiwa manusia maupun harta benda dan sarana prasarana umum. Suatu resiko bencana alam dipicu oleh adanya interaksi antara bahaya alam dan kerentanan manusia beserta fasilitas-fasilitasnya. Bahaya
alam disebabkan oleh fenomena dinamika bumi yang berakibat negatif terhadap manusia, baik yang berasal dari fenomena geologi maupun iklim bumi kita. Bahaya alam berada diluar jangkauan manusia, sedangkan fenomena kerentanan disebabkan oleh aktivitas manusia. Oleh karena itu untuk mereduksi resiko suatu bencana dengan mengurangi tingkat kerentanan manusia terhadap bahaya alam menjadi sangat penting.
Kabupaten Tanggamus di Propinsi Lampung memiliki banyak wilayah yang berpotensi untuk terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh fenomena geologi maupun oleh iklim. Dalam studi ini dilakukan suatu kajian yang bertujuan untuk mengurangi resiko bencana di wilayah ini. Pada kajian ini telah dilakukan delineasi wilayah-wilayah yang berpotensi bahaya alam, seperti gempa bumi, tsunami, longsor, banjir dan bahaya gunung api, serta mengkaji kerentanan masyarakat yang berada diwilayah tersebut. Dengan mengintegrasikan hasil delineasi potensi bahaya alam dan kerentanan secara regional diperoleh model resiko bencana alam secara regional di
Tanggamus. Hasil sementara kajian memperlihatkan resiko bencana alam secara regional di wilayah Tanggamus (gempa bumi, longsor, banjir dan gunung api) pada umumnya berada pada kisaran resiko sedang hingga rendah. Hasil kajian ini dapat menjadi acuan bagi “stake holder” dalam mengelola kebencanaan dan menyusun perencanaan tata ruang yang berbasis bencana di wilayahnya.

Keywords


bahaya, bencana, resiko, kerentanan

Full Text:

PDF

References


Bappeda, (2005), Kab. Tanggamus Dalam Angka, Bappeda Kab. Tanggamus.

Birkmann (2006), Measuring Vulnerability to Natural Hazard – Toward Disaster Resilient Communities, Joern Birkmann (ed), United Nation University Press, Tokyo New York, Paris.

Blaikie, P., Cannon, T., Davis, I., Wisner, B. (1994), At Risk: Natural Hazards, People’s Vulnerability and Disasters, Routledge, London.

Cannon, T, (1994), Vulnerability Analysis and the explanation of “Natural” Disasters, in A Varley (ed) .Disasters, Development and Environment, John Willey and Sons, Chisester, New York, Brisbane, Toronto and Singapore, pp 13-29.

Cordona, O.D., et. al., (2003), Information and Indicators Program for Disaster Risk Management - Indicators for Disaster Risk Management (Operation ATN/JF-7907-RG) – The Notion of Disaster Risk, Inter American Development Bank and Universidad Nacional de Colombia – Sede Manizales Instituto de Estudios Ambientales IDEA, Manizales Colombia, August 2003.

Herath, (2005), December 24 Tsunami disaster in Sri Langka and recovery challenge, Presentation at the Workshopm Tsunami Impact, Colombo.

Hewitt, (1983), The idea of calamity in a technocratic age, in Hewit (ed) Interpretation of Calamity from the view point of Human Ecology, Allen and Unwin, Boston.

Wisner, B. et.al, (2006), At Risk, 2nd edition, Natural Hazard, people’s vulnerability and disasters, Routledge, Taylor & Francis Group, pp 49 -86.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.