PEMANFAATAN CITRA SATELIT RADARSAT UNTUK STUDI AWAL PENENTUAN DAERAH POTENSIAL AIR DI PULAU LABOBO, KEPULAUAN BANGGAI

Hilda Lestiana, Rizka Maria, Dwi Sarah, Sukristiyanti -, Hendra Bakti

Abstract


Sebagai salah satu sumber daya alam yang vital untuk keberlangsungan hidup, sumber daya air penting untuk dijaga kelestariannya. Pasokan sumber daya air sangat dipengaruhi oleh perubahan kondisi bumi seperti perubahan iklim, kondisi hutan, pertumbuhan penduduk dan lainnya. Oleh
karena itu proteksi dan konservasi sumberdaya air perlu dilakukan. Pulau Labobo di kepulauan Banggai merupakan pulau kecil yang memiliki kondisi iklim yang lebih kering dibandingkan dengan Indonesia bagian barat. Sebagai akibatnya Pulau Labobo memiliki sumber daya air yang terbatas, oleh sebab itu pencarian sumber daya air di daerah ini sangat penting. Tulisan ini memaparkan tentang pemanfaatan citra satelit Radarsat dalam studi pendahuluan identifikasi daerah potensial air di Pulau Labobo, kepulauan Banggai. Citra Radarsat dapat membantu ahli geologi dalam membedakan struktur dan kelurusan dengan baik. Radarsat memiliki satu band yang bekerja pada panjang gelombang mikro dimana kemampuannya diluar kemampuan mata manusia. Panjang gelombang mikro tersebut dapat
memberikan gambaran bumi dalam berbagai kondisi atmosferik baik siang atau malam, ke dalam bentuk citra yang bersih dan terbebas dari awan. Citra Radarsat dapat membantu untuk mendelineasi daerah potensial untuk pencarian air tanah di lapangan. Keterdapatan air tanah bias dijumpai pada daerah rekahan batuan. Jalur rekahan (sesar, kekar, rekahan) dapat dilihat pada citra Radarsat dengan cara melihat variasi warna, pola garis vegetasi, garis sungai atau lembah, dan garis perbukitan. Untuk mengidentifikasi kontrol rekahan terhadap air tanah dari citra Radarsat, kenampakan rekahan dapat dikelompokkan berdasarkan tiga jenis
yaitu ukuran dan lokasi rekahan, banyaknya materi penyumbat rekahan tersebut, dan hubungan antar rekahan. Dengan menggunakan teknik sistem infomasi geografi, ketiga jenis kenampakan rekahan tersebut dikompilasikan untuk menghasilkan nilai karakteristik rekahan terbagi dalam
tiga kelas yaitu buruk (nilai 1), sedang (nilai 2) dan baik (nilai 3).

Keywords


Citra Radarsat, Pulau Labobo, air tanah

Full Text:

PDF

References


Anonim, Interpretation of The Images, RADARSAT image interpretation, 2007. http://www.ags.gov.ab.ca/mapserver/RAdarSat/interp_tips.html, diakses tanggal 3 januari 2007 .

anonim, 1991, Water Facts : Ground Water in Fractured Hard Rock, Department of Water Resources State of California.

Bakti, H., 2005. Kapasitas Infiltrasi Pada Tipe Pulau Campuran di Pulau Banggai, Sulawesi Tengah, Sumber daya air di Pulau Kecil,195-208, LIPI Press.

Cook, Peter G., 2003, A Guide to Regional Groundwater Flow in Fractured Rock Aquifers, CSIRO Land and Water, Glen Osmond, SA, Australia.

M, Koch et al., 1997, Lineament mapping for groundwater resource assessment: a comparison of digital Synthetic Aperture Radar (SAR) imagery and stereoscopic Large Format Camera (LFC) photographs in the Red Sea Hills, Sudan, International Jurnal of Remote Sensing, Volume 18, Number 7, 10 May 1997, pp. 1465-1482(18) Taylor and Francis Ltd.

Mac Kinnon, E., 1999, Blair Sangster, Geologic Application of Radarsat S2 Mode Data,. http://tmackinnon.com/2005/rs/satellites/erdasRS2/, diakses tanggal 6 Februari 2007.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.