PENENTUAN STATUS MUTU SUMBER AIR UNTUK PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR MENGGUNAKAN METODA INDEKS PENCEMARAN (Studi Kasus : Sukaregang, Kabupaten Garut - Jawa Barat)

Abstract

Garut merupakan sentra industri kulit di Jawa Barat. Perkembangan industri kulit ini mampu meningkatkan dan menggerakkan roda perekonomian daerah setempat. Disisi lain, limbah yang dihasilkanya pun juga sangat besar. Penelitian dilakukan dengan metode survey lapangan. Data penelitian diperoleh dengan cara sampling air di beberapa titik lokasi dengan sumber air berasal dari limbah industri dan air permukaan (sungai dan irigasi). Hasil analisis kualitas air limbah industri menunjukkan bahwa limbah yang dibuang secara langsung (tanpa pengolahan) ke dalam
badan sungai mengandung kontaminan diatas baku mutu limbah (effluent standar) yang dipersyaratkan. Ini berdampak pada kualitas air irigasi yang memanfaatkan air sungai tersebut. Hasil analisis sampel air irigasi menunjukkan nilai status tercemar sedang dengan nilai IP (Indeks Pencemaran) sebesar 5,59 sebagai mutu air kelas IV (Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001). Informasi yang diperoleh dari petani setempat mengatakan bahwa polutan yang terkandung dalam air irigasi tidak memberikan dampak negatif. Kandungan polutan dalam air irigasi justru mengurangi pemakaian pupuk, dengan kata lain penghematan biaya. Namun hal ini perlu menjadi perhatian lebih lanjut, khususnya bagi pemerintah daerah. Mengingat krom heksavalen yang bersifat toksik. Kondisi pencemaran yang dibiarkan berlanjut tanpa pengelolaan dan
pengendalian, akan mengancam sumberdaya air di daerah tersebut.