Pemanfaatan Laban Paska Penambangan Batubara Di Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur

Achmad Subardja, Rhazista Noviardi

Abstract


Dengan melakukan kajian terhadap kondisi geologi, metode penambangan, kondisi tanah, hidrologi dan iklim serta kondisi lingkungan sek:itar tarnbang maka akan dapat ditentukan posisi strategis kawasan bekas tambang dalam upaya melakukan rek1amasi. Penyiapan lahan, khususnya untuk revegetasi, diupayakan berasal dari material yang tersedia di lokasi penambangan (tanah asli, disposal ataupun fly/bottom ash) dengan cara melakukan pencampuran untuk mendapatkan artificial substrat. Kondisi tanah yang merupakan perpaduan sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah, merupakan salah satu faktor yang menentukan keberbasilan revegetasi lahan pasca penambangan, Index properties tanah seperti: densitas, porositas, penneabilitas, kadar air, kesuburan, dan ukuran butir  merupakan  parameter  yang  mempengaruhi perbandingan setiap kandidat material, sehingga diperoleh material baru (artificial substrat) yang mempunyai karakteristik optimal untuk media tumbub tanaman. Demikian juga dengan kondisi air tambang yang umumnya mempunyai derajat keasaman tinggi, selalu jadi masalah apabila sudah masuk ke perairan umu rn. Kualitas air tambang yang ada di pit Lati, pit Binungan, dan pit Sambarata, apabila merujuk kepada PP.No.82 tahun 2001, umumnya masih memenuhi persyaratan untuk pertanian, perikanan, petemakan. Sedangkan di lokasi H4 Binungan bisa digunakan airbaku untuk air minum. Yang mempunyai masalah dengan "air asarn tambang'' adalah di pit Lati, dimana sungai Ukut yang mengalir melaJui daerah  penambangan,  walaupun sudah dilakukan upaya pengapuran pada settling pond temyata dibagian h.ilir berubah menjadi asam kembal.i

Full Text:

PDF

References


Buku Pedoman Acuan (RM) Metodologi Standar lingkungan

(ESM) Volume 2, Proyek BRNP EMS, BAPEDAL, Jakarta, 16 Mei 2000.

Arbeitskreis Stando rtskartierung in der Arbeitsgemeinschaft Forsteinrichtung: Forsrliche Standortsaufnahme,IHW Verlag, 1996.

Eijkelkamp Agrisearcb Equipme111-Ma11ual Hand­ book, PO. Box 4.6987 ZG Giesbeek, the Nether­ land, 1992.

Hofenauer A, 2001. Boden und Vegerationskundliche tersuchu11g zur Forstliche11 Rekultivienmgsprojektes des Brau11kohletagebaus "Oberdorf' der GKB­ Bergbau GmbH, Koeflach, Diplomarbeit, Lehrstuhl fuer Forstliche Arbeitwissenschafi uad Angewandte Infonnatik der Technische Universitaet Muenchen.

Klute A, 1986. Merhods of Soil Analysis (Physical and Mineralogical Methods), second edition, American Society of Agronomy and Soil Science Society of America Inc.

Kremer J, Matthies D, Weixler II, Warkotsch W, 1998 . U11tersuchu11gen zur Bestandesen-t wicklung auf Mechanise), Belasteien Waldsta11dorte11, Abschlussbericht zum Forschungsprojekt A 32 des Kuratoriums der Bayerischen Landesanstalt fuer Wald und Forstwi rtschaft.

Kustiawan. W, 2001. Perkembangan Vegetas, don Kondisi Tanah Serra Revegetasi Pada Lohan Bekas Galian Tambang Batubara di Kalimantan Timur, JumaJ Ilmiah Kehutanan "Rimba Kalimantan" Vol. 6, No. 2, Des. 2001, ISSN

- 2014.

Matthies D., 1996. Neuartige Verfahren zur Bestimmung der Gasleitfaehigkeit vo11 Poroesen Materialien /11sbesondere von Boeden, Forstliche Forschungsberichte Muenchen Nr. 157, Schriftreihe der Forstwissenschaftlichen Fakultaet der Universitaet Muenchen und der Bayerischen Landesanstalt fuer Wald und Forstwirtschaft.

Mihaylova E. 2002. Untersuchung zur Bode11struktuellen Entwicklung der Versuchsflaechen des Rekultivierungsprojektes ''Oberdorf" GKJJ-Bergbau GmbH, Koeflach, Diplom-arbeit, Lehrstuhl fuer Forstliche Arbeitwissenschaft und Angewandte lnformatik der Technische Universitaet Muenchen.

Mursito A T., 2004. Soil Structural Development of Artificial Vegetation Substrates (made by Coal Fly Ash, Gravel G5 and Clay) for The Reclama­ tion Project .. Oberdorf" GKJJ-Bergbau GmbH Kolach Austria, MSc Thesis of Sustainable Re­ sources Management, Technische Universitaet Muenchen.

Mining for the Future, Appendix C., 2002. Aban­ doned Mines Working Paper, International Insti­ tute for Environment and Development (IlED).

Mining for Closure: Policies, practises and guide­ lines for sustainable mining and closure of mines (explanatory summary), UNECE Convention on Environmental Impact Assessment in a Trans­ boundary Context (Espoo Convention); the Council Directive 96/82/EC of9 December 1996.

-----, Laporan Dokumentasi PT Berau Coal.

Sarief S, 1989. Kesuburan Dan Pemupukan Tanah Pertanian, Cetakan Ketiga, CV. Pustaka Buana, Bandung.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.