Proses Pembentukan Batumulia Pada Rangkaian Pegunungan Selatan Jawa Di Pacitan

Chusni Ansori, Defry Hastria, Edi Hidayat

Abstract


Rangkaian pegunungan selatan merupakan daerah yang didominasi oleh batuan vulkanik tersier dengan mineralisasi intensif. Di Kabupaten Pacitan, terutama pada Kee. Punung dan Tulakan merupakan daerah mineralisasi penghasil batumulia. Di Kecamatan Punung ditemukan sebaran fosil kayu dalam jumlah banyak, sedangkan di Tulakan banyak ditemukan jasper, agate dan kristal kuarsa. Penelitian yang dilakukan meliputi penelitian lapangan dan laboratorium. Penelitian lapangan dilakukan pada lintasan-lintasan terpilih yang selama ini dijumpai indikasi keterdapatan batu mulia. Penelitian laboratorium meliputi analisa petrografi, difraksi sinar X serta kimia batuan. Bardasarkan hasil penelitian lapangan dan laboratorium maka pembentukan batumulia di daerah Pacitan berasosiasi dengan proses hidrotermal, pengkayaan supergen serta pembentukan endapan sungai purba. Kristal kuarsa dan jasper Tulakan dapat dimanfaatkan sebagai batu poles, gasper dan momento dengan memperhatikan tekstur dan sifat fisiknya. Fosil kayu dari Punung silisi fikasinyabelum sempuma, namun masih dapat dimanfaatkan sebagai batu poles dan omamen.

Full Text:

PDF

References


Ansori C., Siregar S., Sumantri T.A.F.,2003, "Preliminary Study Of Opal Genesis At Lebak Regency, Banten " Proceeding international Conference On Mineral and Energy Resources Management., UPN "Veteran" - Yogyakarta.

Ansori C., Harijoko A., Wannada W, 2006, " Charactericlics and genesis of precious Opal-CT from Bamen, Java, Indonesia" Proceeding the 8 th Field Wise Seminar on Geological Engineering Field, the 3 rd Intemasional Symposium & Exhibition on Earth Resouces and Geological Engineering Education, Gadjah Mada University - Yogyakana.

Deer W.A., Howie R.A., and Zussman, J; 1967," An Introduction to rock fonning mineral" v.3, Longman, London.

Evans A.M., 1993, "Ore Geology and Industrial Minerals, an /11troductio11" third edition, Blackwell Scientific Publications, London.

Fisher, R.V. and Schmincke, H.U., 1984, "Pyroclastic Rocks", Springer-Verlag, New York-Tokyo.

Greenbaum WW. GG,1988, "The Gemstone Identifier", Prentice HaJJ Press, New York.

Hulburt, C.S., dan Switzer, G.S., 1979 "Gemologt', John Willey Publication, New York - Brisbane - Toronto.

Kerr, Paul F, 1959, "Optical Mineralogy", Mc. Graw Hill Book Company, Inc, New York,Toronto, London.

Kingston Morrison Limited., 1997 "Important Hydrothermal Minerals and Their Significance", New Zealand.

Rollingson H., 1993 "Using Geochemical Data: evaluation, presentation, interpretation" Longman Publisher, Singapore.

Samudera H, Gafoer S, Tjokrosapoetro, 1992 "Geologi Lembar Pacitan-Jawa" Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Sampumo, Samudera H, 1997 " Peta Geologi Lembar Ponorogo, Jawa" Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Soeria Atmaja R., Maury R.C., BeJJon 1-1., Pringgoprawiro H., Polve M., and Priadi 8., 1991, "The Tertiary Magmatic Belt in Java" Journal of South East Asian Earth Sciences, Vol 9, No½, p 13-27.

Morrison G., Guoyi D., Jaireth S.,1990 ''Textural Zoning In Epithem,al Quartz Vein" Klondike Exploration Services, Quinsland.

William H., Turner F .J., Gilbert C.M., 1982 " Petrography, An lntroductio11 to The Study of Rocks in Thin Section " Freeman and Company, New York.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.