Analisis Penyebab Ketidakmantapan Lereng di Sekitar "Power House" PLTA, Tulis, Banjarnegara, Jawa Tengah

Abstract

Studi Kemantapan Lereng di sekitar ''Power House" PLTA. Tulis di Desa Plumbungan, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dilakukan untuk mengetahui dan memaharni parameter-parameter yang mempengaruhi terjadinya gerakantanah yang terjadi disamping untuk meodapat gambaran  secara  kuantitatif  tindakan  a, pa yang  perlu/mungkin   dilakukan  untuk menjaga  kemantapan  lereng   tersebut.  Mletode  analisis  kemantapan   Iereng yang digunakan adalah metode kesetimbangan Hoek and Bray, dengan " circular failur chart''. Dari penelitian ini temyata bahwa pengaruh dari getaran lalu-lintas tidak merupakan penyebab Iangsung terjadinya longsoran. Longsoran lebih banyak disebabkan oleh parameter kuat geser dari tanah yang ada (kohesi dan sudut geser dalam), getaran/gempa, batuan/tanah serta kondisi keairan. Indikasi gerakan tanah ditunjukkan dengan adanya retakan pada dinding/lereng  saluran pipa pada beberapa tempat. Diperkirakan retak-re:tak tersebut disebabkan oleh kondisi batuan/tanahnya yang bersifat "Swee ting Clay" . Secara umum kemiringan lereng daerah ini berkisar antara 30°-50°. Kondisi ini dikhawatirkan dapat menyebabkan longsoran, sehingga dapat mengganggu saluran air untuk memutar turbin pada rumah  pembangkit.  Pengamatan  lapanga111 menunjukkan  bahwa  gejala  longsoran melibatkan tanab penutupnya , di bagian hawahny (batuan dasar) berupa lempung abu-abu dengan sisipan batupasir dari Fo1rmasi Rambatan. Data ini ditunjang oleh basil peogukuran sondir pada 5 titik yang memberkan gambaran bahwa lapisan lempung keras dijumpai pada kedalaman 3-7 meter.