Aplikasi Teknologi Penginderaan Jauh untuk ldentifikasi Daerah Mineralisasi di Daerah Kubah Bayah

Hilda Lestiana, M Ma'ruf Mukti

Abstract


Kegiatan eksplorasi mineral yang dilakukan sejak awal Pelita I telah berhasil menemukan berbagai cebakan mineral. Hampir sebagian besar cebakan yang diketemukan terdapat di daerah dengan aksesibilitas sulit, tidak memiliki data dasar topografi dan geologi yang memadai. Kelangkaan data dasar tersebut mengakibatkan pemetaan seringkali dilakukan secara primitif dengan pass and compass, seperti yang dilakukan di pedalaman Kalimantan Tengah dan Timur. Perkembangan tek.nologi satejjt penginderaan jauh membuka wahana baru dalam bidang pemetaan sumberdaya alam pada ,umumnya, eksplorasi surnberdaya mineral pada khususnya. Penerapan teknologi penginderaan jauh tersebut daJam skala regional dapat dipakai untuk memilih, menentukan daerah yang dianggap prospektif. Selain itu dapat pula dipergwnakan untuk mempelajari kondisi medan, perencanaan eksplorasi, logistik dan penyiapan peta dasar. Kajian penelitian yang bertujuan untuk membuat prosedur kerja untuk memberikan kemudahan dalam ekstraksi data geologi berupa kelurusan struktur dan sebaran alterasi dari citra satelit secara dijital telah dilakukan di P'usat Penelitian Geoteknologi. Data yang digunakan adalah citra Landsat ETM+7 akuisisi data tanggal 12 Mei 2001 daerah sekitar Gunung Halimun, Wilayah Kulbah Bayah, Banten, Jawa Barat Hasil penelitian memperlihatkan ekstraksi :secara dijital struktur kelurusan dan turunannya memberikan gambaran tentang kondisi1geologi yang bermanfaat dalam eksplorasi dan dapat diaplikasikan lebih lanjut. Sedangkan pada analisis spektral hasil yang paling baik untuk ekstraksi daerah alterasi adalah dengan menggunakan metode band ratio, walaupun masih hasilnya belum sepenuhnya efektif

Keywords


Eksplorasi mineral, penginderaan jauh, Kubah Bayah

Full Text:

PDF

References


Bronto, S,, Achnan K. dan Utoyo, H., 2004. Penemuan Sumber baru Mineralisasi di DaerahCupunagara, Kebcamatan Cisalalc Kabup11ten Subang Jawa Baral. Electronic Proceeding the 33th PIT IAGl. Bandung.

Corbet G., 2002, Ephitherrnal Gold For Exploratio1nist, AlG Journal-Applied Geoscientific Practice and Research in Australia

Indarto, I., 2006. Petrography and geochemistry of volcanic rocks at Cupunagara Area, Subang Regency, West Java. This proceeding

Rollinson H., 1993. Using geochemical data: evaluation, presentation, interpretation, Longman Group UK Limited

Sudarsono, lndarto, I., Sumantri, T.A.F., Setiawan, J., Kuswandi, and Zacnal, 2005, Model Mineralisasi sistim hidroterrnal di Daerah Cupunagara, Kabupaten Subang, Jawa Baral (Sub GT07), Laporan Penelitian Proyek Penelilian Sumberdaya Mineral dan Mitigasi Bencana Kcbumian, Pusat Penelitian Geoteknologi-LIPI, Bandung.

Sumantri dan Setiawan, 2006. Fluid Inclusion Stu1dy of Quartz Vein in Hydrothermal Mineralisation, Cupunagara, Subang Regency, West Java.

SmiU1 D.W., Craw D., Koons P.O., 1996. Tecto11ic hydrothermal gold mineralisation in the outboard zone of the Southern Alps, New Zealand, New Zealand Journal of Geology and Geophysics. Vol 39, p.201-209, The Royal Society of New Zealand.

Utoyo, H., Mesker, H.J. Dirk, Bronto, S., and Kaspar, L.B., 2004. K-Ar age of volcanic rocks in Cipunegara, Subang, West Java. Electronic Proceeding of the 33•h PIT JAG!. Bandung.

Van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology of Indonesiian. Vol. IA. Government Printing Office. The Hague : 732 pp.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.