Citra Geologi Bawah Permukaan Lajur Meratus Berdasarkan Data Geofisika

Karit Lumban Gaol, Haryadi Permana, yayat Sudrajat, Dadan Dani Wardana

Abstract


Pengukuran gayaberat dHakullcan di tiga lintasan memotong Jajur Pegunungan Meratus Kalimantan Selatam. Lintasan pertaroa menghubungkan Karang lntan-Asemasem sepanjang 60 km, lintasan kedua dari daerah Batibati­ Jorong sepanjang 60 km dan ketiga  lillitasan  Banjarmasin-Batakan sepanjang 80 km. Pengukuran ini menghasilkan gambaran peta anomali Bouguer regional disekitar  daerah  penelitian. Berdasarka:n data-data  tersebut digabung  dengan data keburnia:n lainnya, maka dibuat penafsiran struktur geologi bawah permukaan lajur Pegunungan Meratus. Hasil pemodelan menunjukka:n adanya beda nilai kerapatan dari nilai rendah di dekat permukaan  menuju nilai tinggi ke yang lebih dalam dengan  variasi nilai kerapatan mulai dari 2,30 sampai 2.95 g/cm3. Kelompok  batuan dengan kerapatan rendah 2,30 g/cm3   pada kedalarnan antara 0 sampai 2,5 km dari permukaan, mencirikan batuan bervariasi, yang belum terkompaksi di dekat permukaan. Kelompok batuan dengan kerapatan 2,95 g/cm3 dijumpai pada kedalamart mulai dari 0 sampai 3 km lebih, diperkirakan kelompok batuan metamorfik, produk volkanik da:n magmatik Batuan dasar dengan kerapatan 2.95 g/<:m3 pada kedalaman lebih dari 4 km, diperkirakan  berupa batuan dari  kelompok batuan mafik-ultramafik. Dari hasil pemodelan ini memberi gambaran pola stuktur  geologi  bawah  permukaan dengan adanya tektonik ekstensional ata'u tektonik trastensional sebagai akibat dari mekanisme penunjaman dan indikasi struktur bunga  positif  (flower structur) yang diduga proses pemben:tukannya erat kaitannya  mekanisme proses tumbukan lempeng Eurasia dengan lempeng mikrokontinen.


Keywords


kerapatan masa batuan, ketebalan lapisan, pola struktur, proses tumbukan lempeng, striktur bunga.

Full Text:

PDF

References


Adkins, J., Sukardi, S., Said, H.• Untung. M.,. A Regional Gravity Base Station Network for Indonesia, Geological Survey of lndonesia, Direktorat Geologi, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Departemen Pertambangan dan Energ.i, 1978 .

ARK Geophysic Limited, 1994: ARKaims/2d version 3.1. User Guide and Reference Manual, Blakely, R.J. 1995. Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications, Cambridge Univ.

Press. pp. 441.

Evans, R.B., Greenwood, P.G. 1971. Applied Geophysics Unit Rep. 3, Geophysical survey in selected areas of central and West Java, Indonesia, Ins. Geol. Sciences, London, Geophysics Div. 20.

Hamilton, W. 1979. Tectonics of the lndonesiar1 region, Geo!. Soc. Amer. Prof. Paper 1078. U.S. Gov. Printing office. Washinton.

Hammer, S. 1939. Terrain correction for gravimi:tric stations, Geophysics, 4, 184-194. International Association of Geodesy, 1971. Geodetic Reference System 1967. Spec. Publ., 3, Bull.

Geod., pp. I16Parkinson, C. 1998. Emplacement of the East Sulawesi Ophiolite; evidencefrom subophiolite metamorphic, rocks. Journal of Asian Earth Sciences , V.16, no. I, p. 13-28.

Monnier, C., Polve, M., Girardeau, J., Pubcllier, M., Maury, R.C., Permana, H., Ballon, H. 1999. Extensional to compressive Mesozoic magmatism at the SE Eurasia margin as recorded from the Meratus ophiolite (SE Borneo, Indonesia). Gcodinamica Acta, no. 12, v. l. p. 43. 55.

Priyomarsono, S. 1986 . Evolusi Tektonik Oaerah Meratus dan sekitamya, Kalimantan Tenggara, Kurnpulan Makalah PIT-!AGI Sik'llmbang, N & Heryanto, R. 1994.Peta Gcologi Lembar Banjarmasin, Kalimantan.1:250.000. P3:G. Bandung.

Sikumbang, N., Heryanto, R. 1994. Peta Geologi Lembar Banjarmasin, Kalimantan.1:250.000.

P3G. Bandung.

Situmorang, B. I987. Emplacement of the Meratus Ultrabasic Massif: A Gravity Interpretation. Scientific Contribution v.2. p.61-72.

Subagio, Widijono, B.S. & Sarjono. 2000. Model Kerak lajur Meratus Bcrdasarkan Analisi Data Gayaberat dan Magnet lmplikasi terhadap Potcnsi Mineral Ekonomi. Bull. GRDC. Seri Geofisik. No. I, Maret.

Telford, W.M., L.P. Geldart, and R.E. Sheriff, Applied Geophysics, 2nd edition, Cambridge University Press, Cani,ridge, 1990.

Torge, W. 1980. Geodesy, Walter de Gruyter Berlin, New York, p.61--62.

Wakita, K., Miyazaki, K., ZuJkamain, I., Sopahe:luwakm, J., Sanyoto, P. 1998. The Island Arc. V.7, p. 202-222.

Zulkarna,in I., Sopaheluwakan, J., lndarto, S. 1995. Geologi "Komplek Akresi Kapur" Peguwngan Meratus, Kalimaotan Selatan; sebuah tinjauan awal berdasarkan lintasan pegunungan Bobaris. Prosiding Hasil-Hasil Penelitia1 Geoteknologi LIP!. P.7 21.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.