KARAKTERISTIK BENCANA GEOLOGI DALAM PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH GARUT SELATAN
Abstract
Garut Selatan mempunyai potensi kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, sehingga direncanakan untuk dikembangkan menjadi kabupaten baru. Disamping kekayaan yang melimpah, Garut Selatan memiliki potensi rawan bencana (banjir, longsor, tsunami dan gunungapi). Pada saat ini Garut Selatan telah memiliki rancangan rencana tata ruang wilayah, akan tetapi aspek kebencanaan kurang diperhatikan. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis potensi kebencanaan dengan menggunakan pendekatan sistem informasi geografis. Penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan potensi bencana dan sumberdaya alamnya, daerah Pameungpeuk lebih sesuai dijadikan sebagai pusat pertumbuhan dibandingkan daerah Cikajang.
ini adalah analisis potensi kebencanaan dengan menggunakan pendekatan sistem informasi geografis. Penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan potensi bencana dan sumberdaya alamnya, daerah Pameungpeuk lebih sesuai dijadikan sebagai pusat pertumbuhan dibandingkan daerah Cikajang.
Keywords
Garut Selatan, bencana Geologi, tata ruang
Full Text:
PDFReferences
______, 2003. Kriteria Teknis Penataan Ruang Kawasan Budidaya. Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat, 2007. Laporan Akhir Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan.
Hendrasto, M. Papandayan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2006. Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008. Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
Undang-undang No. 32 tahun 2004. Tentang Otonomi Daerah.
Undang-undang No 26 tahun 2007. Tentang Penataan Ruang.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.