KONSEP PENGURANGAN KEMISKINAN BERDASARKAN ANALISIS KEMISKINAN AIR

Dyah Marganingrum, Anna Fadliah Rusydi, Heru Santoso, Dindin Makhfuddin, Didik Prata Wijaya, Wawan Hendriawan Nur

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah sebuah konsep hubungan antara kemiskinan dan ketersediaan air bersih serta strategi peningkatan pelayanan ketersediaan air bersih bagi masyarakat dalam usaha pengurangan kemiskinan. Kemiskinan dikaji dengan pendekatan multidimensi dengan fokus aspek kebutuhan air bersih sebagai hak dasar (basic need). Metode penelitian dilakukan berdasarkan eksplorasi variabel penyusun indeks kemiskinan air (Water Poverty Index/WPI). Diman WPI merupakan suatu indeks komposit yang merupakan gabungan dari indeks lima komponen, yaitu resources, access, capacity, use, dan environment. Mengurangi kemiskinan air dapat dilakukan dengan memperbaiki atau mengatasi penyebabnya yang dapat diketahui dari nilai indeks setiap komponen WPI. Pendekatan dengan cara indeks seperti ini memungkinkan untuk membandingkan tingkat kemampuan masyarakat di suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Dimensi kemiskinan dilihat berdasarkan komponen capacity (variable dependent). Sedangkan faktor air dilihat dari keempat komponen lainnya sebagai variabel independent. Sumber data adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi terkait. Sedangkan pengolahan data dilakukan dengan perhitungan waterbalance, matematis WPI, analisis statistik, dan GIS. Sementara konsep dibangun berdasarkan relasi yang diperoleh dari hasil korelasi antara komponen WPI maupun antar indikator setiap komponen WPI yang memiliki nilai koefisien korelasi (RXY)40%. Sedangkan strategi dalam peningkatan pelayanan ketersediaan air bersih dilakukan berdasarkan hasil analisis setiap indeks komponen WPI. Kesimpulan sementara yang diperoleh dari penelitian pendahuluan ini adalah bahwa kemiskinan di lokasi studi sangat berkaitan erat dengan ketersediaan air bersih, khususnya berkaitan dengan tingkat kualitas air dan cakupan pelayanan yang tidak memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Kelangkaan tersebut menyebabkan masyarakat miskin di lokasi studi (khususnya di wilayah kabupaten), yang umumnya berpendidikan SD dan bekerja di sektor pertanian, kehilangan akses air bersih karena keterbatasan yang mereka miliki termasuk daya beli terhadap air bersih disaat
musim kemarau. Oleh karena itu usaha mengurangi kemiskinan melalui peningkatan akses
masyarakat miskin terhadap air bersih sangat membantu meringankan beban hidup mereka.
Dengan kata lain peningkatan akses air bersih secara tidak langsung dapat membantu dalam
upaya mengurangi kemiskinan.

Keywords


kemiskinan, air bersih, indeks, konsep, strategi

Full Text:

PDF

References


BPS, 2006. Kajian Indeks BPS Tentang Kemiskinan. BPS Jakarta, 8 Februari 2006.

Cleveland, Cutler J. 2008. Human development Index. http://www.eoearth.org/article/Human_Development_Index.

Dariah, A.R., 2007. Dampak Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan terhadap Degradasi Lingkungan di Jawa Barat. Disertasi-Sekolah Pascasarjana IPB, 2007.

Haryana, A., 2006. Konsep dan Implementasi Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan: Upaya Mendorong Terpenuhinya Hak Rakyat Atas Pangan. Direktorat Pangan dan Pertanian, Kementerian Negara PPN/Bappenas.

Heidecke, C., 2006. Development and Evaluation of Regional Water Poverty Index in Benin. EPT Discussion Paper 145, International Food Policy Research Institute (IFPRI)- Environmental and Production Technology Division.

Irhaz, 2008. Tekanan terhadap Cekungan Bandung. www.berpolitik.com : 19 Februari 2008.

Lawrence, P., Meigh, J. Dan Sullivan, C., 2002. The Water Poverty Index: an International Comparison. Keele Economic Research Paper (KERP 2002/19). www.keele.ac.uk/depts/ec/web/ wpapers/kerp0219.pdf.

Marganingrum, D., 2007. Kondisi Citarum Saat Ini dan Startegi Pengendaliannya. Sumber daya Air dan Lingkungan: Degradasi, Potensi, dan Masa Depan. LIPI Press hal: 221 -232.

Maryono, 2007. Menilai Aksesibilitas Air Minum di Kota Semarang. Jurnal PRESIPITASI, Vol. 3 No. 2, September 2007, ISSN 1907-187X.

Mujiyani, 2005. Ketersediaan Air dan Kemiskinan: Studi Kasus di DKI Jakarta. Tracking hasil riset kompetitif LIPI 2003-2007. Penerbit LIPI Press, Jakarta.

Narulita, I., 2007. Distribusi Spasial dan Temporal Curah Hujan Rata-rata Tahuann Tipe Orografik Untuk Menduga Angka Koefisien Aliran Di Cekungan Bandung. Sumberdaya Air dan Lingkungan: Degradasi, Potensi, dan Masa Depan. LIPI Press hal : 183 -202.

Notodarmojo, S. dan Deniva, A., (2007). Penurunan Zat Organik dan Kekeruhan Menggunakan Teknologi Membran Ultrafiltrasi dengan Sistem Aliran Dead-End (Studi Kasus: Waduk Saguling, Padalarang), http://proceedings.itb.ac.id/index.php?li=article_detail&id=57. Download : 23 Juni 2010.

NUDS (National Urban Development and Strategy), 1985. Penyusunan Kerangka Struktur Ruang Metropolitan Bandung. Ditjen Ciptakarya-Departemen PU.

Nugroho, H.A., 2002. Identifikasi Karakteristik Rumah Tangga Miskin di Pedesaan Jawa Barat. Tugas Akhir-Jurusan Statistika Fakultas MIPA – IPB.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.