POTENSI LIKUIFAKSI DI DAERAH SANUR – BENOA, BALI SELATAN, BERDASARKAN STUDI GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN

Eko Soebowo, Yugo Kumoro, M Rusian, Dwi Sarah

Abstract


Ancaman geologis khususnya peristiwa likuifaksi saat gempabumi besar pada jalur rawan gempabumi di Bali Selatan merupakan sesuatu yang dapat terjadi, dan dapat menimbulkan kerusakan yang luas pada bangunan dan sarana infrastruktur. Wilayah Sanur - Pendungan – Serangan – Benoa, Bali Selatan telah dilakukan kajian sifat ketenikan lapisan tanah bawah
permukaan kaitannya dengan potensi bahaya likuifaksi dan penurunannya berdasarkan pemboran teknik, pengujian Cone Penetration Test (CPT), dan Cone Penetration Test with pore water measurement (CPTu). Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa endapan Kuarter terdiri dari material pasir, lanau, lempung setempat pasir kasar pada lingkungan fluviatil, meander, swamp, aluvium yang mempunyai ketebalan mencapai 25 – 30 meter, dengan batuan dasarnya berupa batugamping dari Formasi Selatan dengan kedalaman muka airtanah dangkal sekitar 0,25 sampai 4 meter dan
dibeberapa lokasi lebih dari 4 meter. Analisis potensi likuifaksi dan penurunan di daerah ini menunjukkan bahwa hampir semua titik pengujian mengindikasikan terjadinya likuifaksi dan penurunan. Zona likuifaksi terkonsentrasi di bagian tengah daerah studi pada kedalaman kisaran 0,2 - 15 m. Sedangkan konsentrasi penurunan yang tinggi terutama di Sanur (CPTu-01,10 dan 12), Serangan (CPTu – 02), Benoa (CPTu-15), Bualu (CPTu-06) dan Tanjungbenoa (CPTu-07), yang perlu mendapat perhatian dalam upaya mitigasi bahaya likuifaksi di wilayah ini.

Keywords


gempa bumi, likuifaksi, penurunan, endapan kuarter

Full Text:

PDF

References


Blake, T.F., 1997. Formula (4), Summary Report of Proceedings of the NCEER Workshop on Evaluation of Liquefaction Resistance of Soils. Youd, T.L., and Idriss, I.M., eds., Technical Report NCEER 97-0022.

Gustavo, A.O, 2000. A Computer Program for the 1-D Analysis of Geotechnical Earthquake Engineering Problem. Shake2000.

http://www.bmkg.go.id/katalog gempa

http://earthquake.usgs.gov/eqcenter/eqinthenews/2007/us2007hmas/

Indonesian Departement of Public Work (IDPK), 2002. Indonesiaan Seismic Building Codes. SNI-1726, 2002, Jakarta, Indonesia.

Kementerian Pekerjaan Umum, 2010. Peta Zonasi Gempa Indonesia. Juli 2010.

Kramer, S.L., 1996, Geotechnical Earthquake Engineering. Prentice Hall, Englewood Cliffs, N.J., 653.

Roberson, P.K., dan Wride, B.H., 1989. Cyclic Liquifaction and the Evalution Based on the SPT and CPT. Proceedings edited by Youd and Idriss, 1988, p. 41 – 88.

Purbo-Hadiwidjojo M.M., Samodera, H. dan Amin, T.C, 1998. Peta Geologi Lembar Bali, NusaTenggara. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung, Departemen Pertambangan dan Energi.

Seed, H.B. dan Idriss, I.M., 1971. Simplified Procedure for Evaluation Soil Liquifaction Potential. Journal of Soil Mechanics and Foundation, Division, ASCE, vol.97. No.9, pp. 1249 – 1273.

Sudadi, P., Setiadi, H., Denny,B.R., Arief, S., Ruchijat, S., dan Hadi, S., 1986. Peta Hidrogeologi Lembar Bali. Skala 1 : 250.000, Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Dep.Pertambangan dan Energi, Bandung.

Tokimatsu, K. and Seed, H.B., 1987. Evaluation of Settlement in Sand due to Earthquake Shaking. Journal of Geotechnical Engineering, Vol.113, No.8, August 1987, pp.861 – 878.

Youd, T.L., dan Perkins, D.M., 1978. Mapping Liquefaction-induced ground failure potential. Journal of Geotechnical Engineering 104, 433 - 446.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.