KARAKTERISTIK SUMBER DAYA AIR KAWASAN PESISIR BANTEN SELATAN

Wilda Naily, Sukristiyanti -, Hendra Bakti, Igna Hadi

Abstract


Studi karakteristik sumber daya air di wilayah pesisir daerah Banten Selatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan penafsiran Citra Landsat, analisa hidrokimia, dan survei geolistrik. Hasil analisis Citra Landsat yang didukung pengamatan lapangan menunjukkan bahwa daerah
studi secara morfologi merupakan dataran pantai, terbentang dari barat ke timur. Dataran ini tersusun dari gamping koral yang berusia Kuarter, tertutup oleh lapisan tipis sedimen pasir lepas. Pada lapisan gamping terdapat air tanah dengan variasi kedalaman muka air tanah mencapai 4 m. Di bagian utara, dataran dibatasi oleh endapan aluvial dan satuan batuan tufaan (pasir tufaan dan lempung tufaan) yang berasal dari Formasi Cipacar. Hasil pengukuran geolistrik memberikan nilai tahanan jenis yang mencerminkan kualitas air wilayah tersebut, yaitu zona air tawar diwakili oleh besaran tahanan jenis dari 40–250 Ohm meter, zona air payau diwakili oleh besaran tahanan jenis dari 4.7–38 Ohm meter, sedang zona air asin diwakili oleh besaran tahanan jenis dari 0.45–5 Ohm meter. Hasil analisa hidrokimia menunjukkan walaupun kandungan bikarbonat dari contoh air yang diambil cukup tinggi (200-600 mg/l), begitu pula nilai DHL (300-900 µS/cm) namun hasil analisa diagram Piper pada pengambilan contoh bulan April menunjukkan mayoritas contoh memiliki tipe Ca-HCO3 hingga Ca,Na–HCO3 yang merupakan karakteristik air tipe daratan dengan waktu tinggal yang relatif pendek. Selanjutnya perbandingan antara hasil diagram Piper dari contoh yang diambil pada bulan April dan pada bulan Juni menunjukkan bahwa mayoritas contoh pada bulan Juni cenderung telah mengalami pendewasaan dengan membentuk tipe Ca,NaHCO3,Cl. Secara keseluruhan hasil studi menunjukkan bahwa daerah imbuhan untuk air tanah yang terdapat di kawasan pesisir ini kurang lebih adalah daerah pesisir itu sendiri.

Keywords


Sumber daya air, pesisir, geolistrik, hidrokimia

Full Text:

PDF

References


Anonim, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 416/Menkes/PER/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas ai. (1990).

Freeze, R.A & Cherry, J.A, Groundwater, Prentice-Hall, Inc.,Englewood Cliffs, New Jersey, 604 p (1979).

Hem, J.D, Study and Interpretation of Chemical Characteristics of Natural Water, USGS WaterSupply, Water Paper 2254, 3 rd ed., USGS, Washington, 264 p (1989).

I Hadi S dkk, 2008, Studi Awal Hidrokimia Berbasis Spasial (Studi Kasus : Daerah Pesisir Tanjung Panto-Binuangeun, Banten Selatan), Prosiding Seminar Limnologi, Bogor : 363-379 (2008).

Jones, P.B.U, 2007, Occurance and chemical character of groundwater within Stanford Valley, Southeast Quennsland, thesis,Queensland University of Technology, 42 p.

Kloosterman, F.H., Groundwater Flow Systems in the Northern CoastalLowlands of West - and Central Java,Indonesia, Ph.D thesis, Vrije Universiteit te Amsterdam, Kanisius, Yogjakarta,

p (1989).

Sujatha, D., Reddy, B., Quality characterization of groundwater in the south-easternpart of the Ranga Reddy district, Andhra Pradesh, India, Environmental Geology 44: 579–586 (2003).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.